Di balik layar,Spotbet para pelatih, manajer, dokter tim, hingga staf teknik menimbang strategi, memetakan rencana untuk menuntaskan perjalanan panjang menuju final. Format kompetisi ini memaparkan ketatnya format knockout: laga kandang-tandang, tekanan dari tim tamu, dan adu mental di area penalti ketika waktu normal telah usai. Kemenangan bisa lahir dari eksekusi set piece yang tepat, dari kesalahan kecil yang dimanfaatkan dengan cepat, atau dari kejutan teknis yang mengubah ritme permainan. Pada level ini, ketahanan fisik sekaligus kestabilan emosi menjadi barang belaka yang tidak boleh lepas dari tangan pelatih maupun kapten.
Siapa yang layak disebut favorit? Tentu saja ada beberapa nama yang terus menyita perhatian publik. Persija Jakarta, dengan daya tarik sejarahnya, selalu membawa atmosfir yang memompa semangat para pendukung setia. Bali United, yang selama beberapa musim terakhir memperlihatkan permainan terkoordinir dengan struktur pressing yang rapi, menjadi contoh bagaimana kesabaran dalam membangun serangan bisa berbuah trofi. Arema FC dan Persebaya Surabaya, dua klub dengan kultur suporternya yang super intens, seringkali menjadi elemen kejutan di kompetisi piala karena performa mereka tumbuh di bawah tekanan atmosfer suporter yang menggelora. PSM Makassar dan Persib Bandung tidak bisa dianggap remeh karena kedalaman skuad serta pengalaman di panggung nasional yang membuat mereka bisa bertarung dari babak 16 besar hingga final dengan permainan yang terukur. Lantas, ada juga klub-klub yang memojokkan diri sebagai underdog: tim-tim muda yang dibentuk dari akademi lokal, klub menengah yang memiliki pelatih dengan ide-ide progresif, dan beberapa kejutan regional yang mampu melontarkan strategi yang tak terduga pada malam pertandingan.